Halaqah 05 : Sifat-sifat Haji yang Mabrur

 🌍 BimbinganIslam.Com

📆 Senin, 27 Dzulqa'dah 1443 H/ 27 Juni 2022 M

👤 Ustadz Abu Rufaydah Lc, M.A

📗 Kitāb Ahadits Asyri Dzulhijjah wa Ayyami Tasyriq

🔊 Halaqah 05 : Sifat-sifat Haji yang Mabrur

〰〰〰〰〰〰〰


SIFAT-SIFAT HAJI YANG MABRUR

 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله و الحمد الله وصلاة و السلام على رسول الله  وعلى  آله وأصحابه أجمعين 


Sahabat Bimbingan Islām yang dirahmati Allāh Tabāraka wa Ta'āla. 


Memasuki pembahasan dari Kitab Ahadits Asyri Dzilhijjah wa Ayyami Tasyriq yaitu dengan tema: 


فضل الحج المبرور و صفته


 ▪ Keutamaan Haji yang Mabrur dan Sifat-sifatnya 


Hadīts dari Abu Hurairah radhiyallāhu 'anhu bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:


الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا


"Satu umrah ke umrah setelahnya bisa menggugurkan dosa-dosa di antara keduanya.


وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزاءٌ إِلا الجنَّةُ


Dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya melainkan surga."


(Hadīts shahīh riwayat Imam Al-Bukhāri nomor 1683 dan Muslim nomor 1349).


Dalam hadīts ini menunjukkan keutamaan orang yang beribadah haji dengan mabrur dan besarnya balasan di sisi Allāh Tabāraka wa Ta'āla, karena itu orang yang beruntung adalah mereka yang mendapatkan predikat haji mabrur.


Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah ditanya,


أَيُّ اَلْعَمَلِ أَفْضَلُ


"Amalan apa yang paling utama?"


Maka Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam menjawab: 


إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ


"Beriman kepada Allāh dan Rasul-Nya"


قِيلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ 


Lalu ditanya lagi, "Selain itu apa lagi?"


Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menjawab:


الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ


"Berjihad di jalan Allāh. "


 قِيلَ: ثُمَّ مَاذَا؟


Lalu ditanya lagi untuk yang ketiga kalinya.


Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menjawab:

 

حَجٌّ مبرورٌ


"Haji yang mabrur adalah seutama-utama amalan haji." ~ Muttafaqun alaihi.


(Hadīts shahīh riwayat Al-Bukhāri nomor 1447 dan Muslim nomor 83).


▫️Lalu apa saja sifat-sifat (ciri-ciri) orang yang melaksanakan haji dengan predikat mabrur?


⑴ Memastikan bekal materi, dana atau uang yang kita jadikan sebagai sarana untuk ibadah haji adalah dari harta atau maisyah yang halal.


Sebagaimana Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan dalam sabdanya: 


إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا


"Sesungguhnya Allāh Tabāraka wa Ta'āla Maha Baik tidak menerima kecuali yang baik." 


(Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 1015)


Hadīts ini menunjukkan bahwa untuk diterimanya satu amalan di sisi Allāh harus dari hasil yang baik. 


⑵ Mengikhlaskan ibadah haji karena Allāh dan sesuai dengan tuntunan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, karena ini adalah syarat diterimanya ibadah.


⑶ Menjauhi atau menghindari segala maksiat, dosa atau melakukan kebid'ahan serta menyelisihi syari'at, karena itu akan menggugurkan dosa bahkan tidak diterima amalan ibadah haji yang kita lakukan.


⑷ Hendaknya para jama’ah haji untuk berakhlak dengan akhlak yang baik, kemudian berkata dengan perkataan baik, bersikap tawadhu, bermuamalah dengan orang lain dengan muamalah yang sesuai dengan syari'at. 


Sebagaimana Ibnu Abdil Barr rahimahullāhu ta'ala mengatakan: 


الحج المبرور هو الذي لا رياء فيه ولا سمعة ولا رفث ولا فسوق ويكون بمال حلال 


"Bahwasannya haji yang mabrur adalah haji yang tidak didasari adanya riya' (ingin dilihat) atau sum'ah (ingin didengar) juga tidak berkata-kata dengan perkataan yang jorok (seronoh) atau perkataan yang fasik, disertai dengan harta yang digunakan adalah harta yang halal." 


(At-Tamhīd Ibnu Abdil Barr 22/39).


Teman-teman yang dirahmati Allāh Tabāraka wa Ta'āla. 


Diantara perkara-perkara yang harus dimiliki oleh orang-orang yang melaksanakan ibadah haji adalah dengan mengagungkan syiar-syiar ibadah haji dengan melaksanakan ibadah haji yang dilandasi dengan ilmu dengan ketundukan kepada Allāh Tabāraka wa Ta'āla, serta menjauhi perkara-perkara yang dapat mengurangi atau menghalangi diterimanya ibadah di sisi Allāh Tabāraka wa Ta'āla. 


Karena itu Allāh Tabāraka wa Ta'āla berfirman di dalam surat Al-Hajj: 30: 


ذَٰلِكَۖ وَمَن يُعَظِّمۡ حُرُمَٰتِ ٱللَّهِ فَهُوَ خَيۡرٞ لَّهُۥ عِندَ رَبِّهِ


"Maka demikianlah bagi siapa saja yang mengagungkan حُرُمَٰتِ ٱللَّهِ apa-apa yang Allāh berikan keutamaan di dalamnya, maka itu lebih baik di sisi Allāh Tabāraka wa Ta'āla." 


Yang dimaksud dengan حُرُمَٰتِ ٱللَّهِ adalah segala sesuatu yang Allāh sucikan yang Allāh perintahkan kita untuk memuliakannya.


Adapun ayat yang kedua (di ayat setelahnya),


ذَٰلِكَۖ وَمَن يُعَظِّمۡ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقۡوَى ٱلۡقُلُوبِ


"Dan Allāh memerintahkan kepada kita untuk mengagungkan syiar-syiar Allāh, karena sesungguhnya itu adalah bagian dari ketakwaan hati seseorang." (QS. Al-Hajj: 32)


Adapun yang dimaksud dengan syiar adalah segala yang Allāh Tabāraka wa Ta'āla muliakan diantara tempat-tempat seperti Shafa ataupun Marwa, maka kita harus memuliakannya.


Karena itu kaum muslimin yang dirahmati Allāh Tabāraka wa Ta'āla. 


Allāh Ta'āla telah menjadikan, memuliakan tempat-tempat yang dimuliakan Allāh adalah bagian dari ketakwaan kepada-Nya dengan menjadikan tempat yang Allāh agungkan itu dengan kita mengagungkannya disertai dengan mengikuti Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam pelaksanaannya.


Semoga dengan kita mengetahui akan keutamaan melaksanakan haji dan mendapatkan predikat mabrur serta sifat-sifat atau syarat-syarat yang bisa kemudian  menyebabkan kita dengan melaksanakan haji itu menjadi haji yang mabrur.


Semoga dengan begitu kita dimudahkan dan diberikan taufik oleh Allāh Tabāraka wa Ta'āla. 


Demikian.



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 


________

Komentar